Jumat, 17 Januari 2020 | 15:47:34 WIB | Dibaca : 0 Kali

Hari ini Workshop Resmi Ditutup

Peserta Workshop Antusias Input Usulan ke Sistem e-Planning

Editor : Zulkarnaen - Reporter : Agustiawan - Fotografer : Ismail
Peserta Workshop Antusias Input Usulan ke Sistem e-Planning Teks foto: Peserta workshop saat melakukan registrasi pada hari terakhir pelaksanaan workshop, Jumat (17/1/2020)

BENGKALIS – Memasuki hari ketiga atau hari terakhir pelaksanaan workshop usulan desa/kelurahan ke sistem e-Planning, para operator desa/kelurahan tampak serius melakukan input usulan kegiatan. Mereka tak segan untuk menyakan hal-hal yang  belum begitu mereka fahami.

Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi (PPE) Bappeda Bengkalis, M Firdaus mengatakan salah satu tujuan dari workshop adalah agar para operator desa bisa benar-benar memahami bagaimana cara melakukan input kegiatan ke sistem e-Planning. “Memang  input usulan desa/kelurahan ke sistem e-Planning ini sudah dilakukan pada tahun sebelumnya. Namun, bisa jadi ada yang lupa, atau ada pergantian operator sehingga mereka perlu belajar lagi. Nah, melalui workshop inilah mereka berkesempatan untuk memperdalam lagi pengetahuan,” ujar Firdaus, Jumat (17/1/2020).

Disamping itu, sambung Firdaus, aplikasi e-Planning pun selalui update menyesuaikan dengan kebutuhan terkni. Sehingga, walau operator sudah pernah bekerja dengan  sistem e-Planning, mereka tetap harus belajar lagi. “Hanya saja, karena aplikasi e-Planning ini berbasis website, maka tidak sulit dipelajari. Terlebih dalam workshop ini ada administrator kabupaten yang siap membantu menjelaskan hal-hal yang belum difahami,” kata Firdaus.

Dikatakan, melalui workshop, beberapa kendala saat input usulan di desa/kelurahan sedikit banyak bisa  teratasi. “Seperti pernah saya sampaikan, kendala dalam saat input usulan kegiatan desa/kelurahan ke sistem e-Planning itu bermacam-macam, ada karena terkendala peralatan, jaringan internet yang kurang bagus, atau tingkat pemahaman operator. Tahun lalu, kita melakukan pendampingan ke desa-desa. Namun, kali ini mereka yang kita datangkan, kita buat dalam bentuk workshop sehingga selain persoalan sebelumnya bisa diatasi, kita juga mencoba menyamakan persepsi,” ujarnya.

Dengan waktu yang  terbatas untuk masing-masing desa/kelurahan, sambung Firdaus, memang tidak memungkinkan desa/kelurahan menginput semua usulan kegiatan ke sistem e-Planning. Karena itu, sejak awal sudah disampaikan agar usulan prioritas saja yang diinput. “Kalau ternyata tidak  selesai juga, maka mereka bisa menyelesaikan  di desa masing-masing,” ujar Firdaus lagi seraya mengatakan, target paling lambat minggu ini seluruh desa/kelurahan sudah menyelesaikan input usulan prioritas ke sistem e-Planning

“Kita sudah membuat jadwal setiap tahapan. Begitu jadwal input usulan ke sistem e-Planning selesai, maka aplikasi langsung kita kunci sehingga desa/kelurahan tidak bisa lagi merubahan usulan yang sudah dimasukkan. Karena usulan ini nantinya akan dilanjutkan pembahasannya ke musrenbang tingkat kecamatan,” papar Firdaus lagi. ***