Kembalikan Kejayaan Sepaktakraw Bengkalis

Kembalikan Kejayaan Sepaktakraw Bengkalis Teks foto: Plt Sekda H Arianto, Ketum KONI Bengkalis Syaukani, Ketua PSTI Bengkalis Rinto dan Ketua Harian PSTI Riau, Romi Hardi foto bersama Tim Bengkalis dan Tim Pelalawan sebelum pertandingan dimulai.

BENGKALIS-Bupati Bengkalis mengharapkan kejuaraan sepak takraw Bengkalis Island Cup (TBIC) 2016 menjadi momentum kebangkitan dan mengembalikan kedigjayaan sepak takraw Bengkalis yang pernah diraih di masa lalu.

"Eksistensi olahraga sepak takraw ini di Kabupaten Bengkalis, khususnya sejak beberapa tahun terakhir seakan mati suri. Karena itu, kami berharap, kejuaraan ini benar-benar dijadikan momentum untuk bangkit. Mengembalikan era keemasan penuh prestasi tersebut", ujar Bupati Amril Mukminin diwakili Pelaksana Tugas  Sekretaris Daerah H Arianto, Bupati Bengkalis mengatakan itu saat membuka TBIC 2016 di Gelanggang Olahraga Perkasa Alam, Bengkalis, Kamis (6/10/2016).

Menurutnya, tak ada yang tidak mungkin dan kita bisa untuk itu. Tentunya, guna mengembalikan kejayaan itu, perlu keseriusan dan kerja keras. Sebab tak ada prestasi yang turun dari langit. Di bidang apapun, semua prestasi selalu dihasilkan melalui keseriusan dan kerja keras.

Sedikit bernostalgia, katanya, banyak catatan prestasi yang ditorehkan Kabupaten Bengkalis melalui sepak takraw ini. Untuk atlit misalnya, beberapa pemain dari Bengkalis pernah masuk Pelatnas.

"Kalau kami tidak salah, satu diantaranya Siti Maisaroh, yang juga sukses meraih prestasi menjadi pemain terbaik nasional pada kejuaraan antar klub yang berlangsung di Yogyakarta tahun 2010" ujarnya.

Dari aspek pembinaan, putra terbaik Bengkalis yang kalah juga Bupati Bengkalis, H Syamsurizal, pernah menjadi orang nomor satu untuk cabang olahraga sepak takraw di tingkat nasional. Yaitu, sebagai ketua umum pengurus besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia periode 2004-2008.

Sebagai penyelenggara, imbuhnya, Bengkalis juga pernah menjadi tuan rumah kejuaraan sepak takraw bertaraf internasional yang belum pernah dilakukan daerah lain di Riau khususnya. yaitu The Asian Open Sepak Takraw Championship, yang juga diperkenalkan nomor beach takraw atau takraw pantai yang baru pertama kali dipertandingkan.

"Kejuaraan diselenggarakan pada Juni 2007 tersebut, diikuti sekitar 200 atlet sepak takraw dari 12 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunai Darussalam, Vietnam, Filipina, Cina, Jepang, Korea Selatan, Iran dan Srilanka. yang sangat membanggakan kala itu, untuk nomor beach takraw, Indonesia diwakili atlit-atlit dari Bengkalis, baik untuk putra maupun putri," ujarnya lagi.

Tak sebatas itu, imbuhnya lagi, sempena kejuaraan yang langsung dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga yang waktu itu dijabat Adhyaksa Dault, Presiden Asia Sepak Takraw Federation juga hadir.

“Bahkan, pada kesempatan itu juga, Menpora juga meresmikan pecahnya rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), untuk pelaksaan kejuaraan sepak takraw dengan peserta paling banyak, yaitu di 150 lapangan yang pelaksanaannya dipusatkan pantai bandar Sri Laksamana”, katanya.

Apa yang dikemukakannya itu, jelas Amril, adalah fakta sejarah. Namun bagaimana saat ini? tanpa perlu takut untuk mengakuinya, sejak beberapa tahun terakhir seakan 'mati suri'.

Kepada pengurus KONI, khususnya Pengurus Kabupaten PSTI Bengkalis, Amril minta melakukan pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan. Begitu pula dengan pelaksanaan kejuaraan.

“Apalagi saat ini, persaingan antar daerah, baik di Riau maupun antar provinsi di tanah air, guna menjadi yang terbaik di cabang olahraga sepak takraw ini, kian hari semakin kompetitif", harap Amril seraya mengingatkan seluruh peserta untuk junjung semangat sportivitas.

Sementara itu Ketua KONI Bengkalis Syaukani Al Karim berharap, dengan adanya turnamen ini juga bisa melahirkan kembali atlet-atlet berpretasi di cabang sepak takraw dan bisa mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis khusunya dan Riau pada umumnya.

"KONI Bengkalis tetap akan mendukung setiap cabor yang ada dalam melakukan pembinaan kepada setiap atlet yang berprestasi termasuk sepak takraw," terang Syaukani.

Sedangkan Ketua PSTI Kabupaten Bengkalis, Rinto menyebutkan, TBIC 2016 tidak hanya diikuti peserta dari Riau saja tapi dari daerah tetangga seperti Karimun dan kepulauan Riau.

"Peserta yang bertanding dari Riau seperti Bengkalis selaku tuan rumah, Siak, Dumai, Indragiri Hulu, Pelalawan, Pekanbaru, Meranti dan PPLM Riau. Sedangkan dari daerah tetangga, Karimun dan Kepri," ujar Rinto pada pembukaan kejuaraan yang juga dihadiri Ketua Harian PSTI Riau, Romi Hardi. man


Baca Juga


Tulis Komentar