ISEI Kupas Gagasan Pembangunan Ekonomi Tiga Balon Bupati Bengkalis

ISEI Kupas Gagasan Pembangunan Ekonomi Tiga Balon Bupati Bengkalis Teks foto: ISEI gelar dialog gagasan pembangunan ekonomi bakal calon Bupati Bengkalis
BENGKALIS -Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bengkalis menggelar kegiatan Dialog Pembangunan Session I bersama bakal calon Bupati Bengkalis, Senin (18/11/2019) malam bertempat di salah satu kafe di Bengkalis.

Dialog menghadirkan tiga bakal calon Bupati Bengkalis diantaranya Syahminan, Wan Muhammad Sabri dan Syaukani Al Karim. Diolag dipandu Billy Saputra, Pengurus ISEI Bengkalis.

Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Sri Sofyan Said, sejumlah tokoh masyarakat, pengurus partai, akademisi, tokoh pemuda, mahasiswa dan insan pers dilibatkan mengikuti kegiatan.

Ketua ISEI Bengkalis Rinto SE mengatakan ISEI memiliki sejumlah alasan menggelar dialog pembangunan bertajuk mengupas gagasan pembangunan ekonomi bakal calon Bupati Bengkalis.

Latar belakang atau alasan itu menurut Rinto, pertama sebagai forum silaturahmi. Meskipun semua pihak punya kesibukan dengan kegiatan sendiri, dengan forum ISEI dapat saling lebih kenal.

Kedua, selaku organisasi profesi, ISEI ingin mengajak dan mengembangkan tradisi ilmiah di Kabupaten Bengkalis paling tidak forum diskusi tersebut dapat mengayakan literasi terlebih untuk anak-anak muda.

"Yang lebih penting bagi kami berupaya memberikan sumbangan dalam rangka meningkatkan inti demokratis di Kabupaten Bengkalis dengan memberi ruang bagi putra putri terbaik kabupaten Bengkalis menyampaikan visi dan misi serta gagasan, pemikiran di forum ini. Ini penting, barangkali irisan irisan dalam forum ini dieksekusi setelah level setelah terpilih, barangkali bisa dieksekusi oleh orang-orang yang langsung bersentuhan dengan pemerintah, " ungkap Sekretaris Bappeda Bengkalis ini.

Diutarakan Rinto, dari 17 sektor indikator nasional pengembangan ekonomi, 5 sektor sudah berjalan di Bengkalis. Mayoritas masih bergantung pada sumber daya alam.

"Kami akan memulai dengan pondasi awal perekonomian kabupaten Bengkalis. 17 sektor yang menjadi indikator nasional. Hari ini, Kabupaten Bengkalis 68,85 persen berasal dari sektor pertambangan dan penggalian. Mayoritas masih bergantung pada sumber daya alam. 11 persen dari industri pengolahan, 8 persen dari industri pertanian, perikanan, kemudian 5,6 persen dari perdagangan dan 2,6 persen dari kontruksi. Hanya 5 sektor dari 17 sektor yang menjadi indikator nasional perekonomian di Kabupaten Bengkalis. Sementara sektor lain itu timbul dibawah 1 persen, "terang Ketua ISEI.

Diforum tersebut, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa dan pemuda ingin mendengar gagasan para bakal calon Bupati.

"Kamo ingin mendengar dan berbagi pikiran. Barangkali balon Bupati kita punya gagasan di sektor lain. Apa itu perdagangan, bahkan budaya yang mungkin bisa menjadi sektor baru, " pungkasnya.

Gagasan Bakal Calon

Berbagai pandangan disampaikan bakal calon Bupati. Diantaranya pengembangan ekonomi dari berbagai sisi. Baik sektor pertanian, perikanan dan perairan sungai dan lautan. Dibahas juga tentang pengembangan ekonomi kreatif menjadi sumber ekonomi baru di Kabupaten Bengkalis.

Seperti disampaikan Syaukani Al Karim berkembang dan tumbuh ekonomi di Bengkalis tak terlepas dari seorang Pemimpin harus mampu melakukan pengoorgenasian. "Dengan begitu ekonomi akan jalan," jelasnya.

Dirinya lebih menegaskan pengembangan ekonomi kreatif. Menjaga dan menjual kearifan lokal dan budaya. "Banyak budaya yang bisa dijual. Mari mencontohi Bali," jelasnya.

Sedangkan Muhamad Syahminan dirinya lebih melihat atau memperhatikan ekonomi transportasi tanpa batas. "Dalam artian tanpa batas waktu dan bukan jarak," jelas Syahminan.

Dikatakannya, pembangunan ekonomi di Bengkalis yaitu masalah jalan dan air. "Saya sudah siapkan tim untuk mengelola air gambut bisa diminum,'' jelas Kadis Pekerjaan Umum Dumai ini lagi.

Terpenuhi ekonomi masyarakat dirinya menghimbau agar masyarakat "Makanlah yang kita tanam. Tanamlah ekonomi yang kita makan".

Sedangkan Wan Sabri menyampaikan persoalan jalur transportasi dan dirinya berencana membuat BUMD dan bekerjasama dengan BUMN untuk menyelesaikan persoalan dialami Kabupaten Bengkalis sekarang ini.

"Permasalah permodalan lembaga usaha ekonomi desa jadi prioritas," jelas Wan Sabri.

Baca Juga


Tulis Komentar