Bappeda Gelar Pengajian Sambut Idul Adha 1441 H

Bappeda Gelar Pengajian Sambut Idul Adha 1441 H Teks foto: Pimpinan Yayasan Madani Ustad Suyendri menyampaikan Tausiyah

BENGKALIS – Keluarga besar Bappeda Kabupaten Bengkalis menggelar pengajian sempena menyambut datangnya hari  raya Idul Adha 1441 H. Kegiatan yang dipusatkan di Musholla Al Takhtit Bappeda ini diselanggarakan Jumat (24/7/2020) kemarin dengan menghadirkan Ustad Suyendri, pimpinan Pondok Pesantren Madani Bengkalis.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Bappeda Rinto, Pejabat Fungsional Perencana Madya Jondi Indra Bustian, para Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, staf dan honorer di lingkungan Bappeda Bengkalis. Kegiatan berlangsung selama lebih kurang 2 jam, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul  11.00 WIB.

Ustad Suyendri dalam tausiyah singkatnya, mengingatkan pada seluruh yang hadir betapa pentingnya ibadah sholat. Sholat yang menjadi kewajiban bagi umat Islam, Ustad menurut Suyendri bukan hanya sekedar suatu ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Namun, harus difahami bahwa sholat merupakan bentuk komunikasi langsung antara manusia kepada sang pencipta, Allah SWT. Itu sebabnya, setiap sholat diwajibkan untuk membaca surat Alfatihah, karena setiap ayat dari Alfatihah tersebut ditujukan langsung kepada Allah SWT dan Allah SWT pun menjawab setiap ayat dari Alfatihah yang diucapkan oleh hamba-Nya.

Mengingat sholat ini merupakan pertemuan antara hamba dengan Allah SWT, maka Ustad Suyendri mengharapkan kepada umat Islam, khususnya jemaah Musholla Al Takhfit untuk meningkatkan kekhusyukan dalam sholat. Khusyuk menurut Ustad Suyendri bukan berarti tidak  ingat apa-apa, melainkan menghadirkan dalam hati bahwa saat sholat sedang berkomunikasi dengan Allah SWT.

“Memang, untuk khusyuk dalam sholat tidak  mudah. Kadang-kadang, time sholat itu pula kita teringat yang macam-macam. betul ibu-ibu?,” tanya Ustad Suyendri pada jamaah.

Dalam Islam, Suyendri menjelaskan, khusyuk dalam sholat ada tingkatan-tingkatannya. Untuk langsung mencapai kesempurnaan khusyuk dalam sholat mungkin sulit. Namun, setidaknya selalu berusaha untuk mencapai tingkat kekhusyukan yang semakin lama semakin meningkat. “Minimal, kita bisa khusyuk saat takbiratul ikhram, ketika takbir Allahuakbar, tidak ada yang lain kita ingat kecuali Allah SWT. Kalau saat takbiratul ikhram tak bisa juga khusyuk, entalah saya pun tak tau apa nak dicakap,” ujar Ustad Suyendri dan  disambut senyum para jamaah.***

          


Baca Juga


Tulis Komentar