RUPAT UTARA- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis, diwakili Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Rahmah Wati Putri ST, M.Si, secara singkat menyampaikan empat klaster pembangunan berbasis kawasan, yang termuat dalam arah kebijakan pembangunan daerah 2026, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rupat Utara, Rabu (12/2/25).
Putri yang tampil pada sesi kedua tersebut, menyampaikan bahwa pembangunan empat kawasan tersebut di beberapa point dilakukan penambahan dan penyempurnaan dari rancangan sebelumnya.
Adapun empat kelaster tersebut dikelompokkan, pertama Kecamatan Bengkalis dan Bantan sebagai kawasan Pemerintahan dan Pendidikan, Kecamatan Bukit Batu, Bandar Laksaman dan Siak Kecil sebagai kawasan Pertanian dan Perkebunan. Kecamatan Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan Pariwisata Unggulan, serta Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau sebagai kawasan Peridustrian dan Perdagangan.
Pada klaster pertama Kecamatan Bengkalis dan Bantan sebut Putri, point prioritas antara lain, pembangunan sekolah unggul, mendorong pendirian sekolah agama baru, mendorong penguatan Perguruan Tinggi yang ada, menyiapkan kurikulum sekolah umum yang Integrasi dengan pendidikan agama dan muatan lokal berbasis budaya melayu.
“Juga penguatan peran Lembaga Adat Melayu Riau, penanganan Abrasi, mendorong berdirinya PLBN Bantan, revitalisasi Kebun Binatang Selatbaru serta pembangunan Pusat Tamadun Islam,” sebut Putri.
Sedangkan untuk klaster Bukit Batu, Bandar Laksamana dan Siak Kecil, point strategis yang akan dilakukan adalah, updating data perkebunan dan lahan pertanian pangan, mendorong pembangunan Food Estate, memaksimalkan keberadaan Giam Siak Kecil Bukit Batu, optimalisasi Aset ex RPC di Desa Sepotong, mendorong pembangunan KIBB, review desain dan pembangunan Jalan poros Duri - Pakning.
“Point lainnya, optimalisasi dan revitalisasi kawasan wisata sejarah dan cagar budaya Datuk Laksamana Raja di Laut, pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis – Sumatera, pembangunan RS Pratama Bukit Batu dan penguatan program perhutanan sosial,” imbuh Putri.
Sementara Kecamatan Rupat dan Rupat Utara, point-point proritas yang akan dilakukan adalah, redesain kawasan wisata Pulau Rupat, optimalisasi RS Pratama Pulau Rupat, menuntaskan pembangunan jalan poros Batu Panjang -Tanjung Medang, pembangunan akses ke kawasan wisata, penanganan Abrasi, mendorong terwujudnya Kawan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, serta mendorong berdirinya PLBN Rupat Utara.
Terakhir, klaster Perindustrian dan Perdagangan yang tergabung empat mecamatan, Mandau, Bathin Solapan, Pinggir dan Talang Muandau, pemerintah telah merumuskan delapan point penting, antara lain; penataan kawasan perkotaan, seperti penanganan sampah, pedestrian dan Ruang Terbuka Hijau, penyediaan air bersih, penataan Sanitasi guna mencegah banjir.
“lalu, lanjutan pembangunan Duri Isamic Center, mendorong terbangunnya Balai Raja Eco Park, pendirian Politeknik Duri, pembangunan sekolah unggul serta penguatan peran perusahaan dalam pembangunan,” ungkapnya.
Hadir dalam Musrenbang Rupat Utara, Staf Ahli Bupati, Johansyah Syafri, Tim Percepatan Pembangunan, Yuhelmi, anggota DPRD, Feri Situmeang dan Hardianto para pimpinan OPD,seluruh Kepala Desa dan Ketua BPD serta undangan lainnya.***