BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi (Monev) program pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSK-BB), Jumat (12/9/2025) di ruang rapat Zahari Bappeda Bengkalis.
Sekretaris Bappeda Bengkalis, Syahruddin, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda dari Pemerintah Provinsi Riau melalui Bappeda Riau untuk memantau dan mengevaluasi pengelolaan cagar biosfer GSK-BB, khususnya di wilayah Kabupaten Bengkalis.
“Sebagian besar area cagar biosfer ini memang berada di Kabupaten Bengkalis, meliputi 7 kecamatan dan 52 desa/kelurahan. Karena itu, Pemkab Bengkalis menjadi salah satu pihak utama dalam pengelolaan kawasan ini,” ungkap Syahruddin.
Ia menjelaskan, Monev kali ini dilakukan terhadap program-program pembangunan yang sudah dijalankan Pemkab Bengkalis sepanjang 2020 hingga 2024, sekaligus merumuskan arah pembangunan untuk periode 2025–2029.
“Intinya, pertama ingin mendapatkan background data terkait pengelolaan Cagar Biosfer GSK-BB yang sudah dilakukan Pemkab Bengkalis. Dari sini nanti akan tergambar berapa besar pembiayaan yang sudah dialokasikan daerah sebagai bentuk kolaborasi pendanaan dengan pemerintah pusat maupun provinsi,” tambahnya.
Selain itu, rapat juga membahas rencana program ke depan, baik pembangunan kawasan pemberdayaan masyarakat maupun pengelolaan kualitas lingkungan hidup di sekitar kawasan GSK-BB.
Rapat Monev ini diikuti oleh 15 perangkat daerah di lingkungan Pemkab Bengkalis. Sementara dari Pemprov Riau, hadir mewakili Kepala Bappeda, Kepala Bidang III Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Mardian.