Kamis, 01 Oktober 2015 | 05:21:pm WIB | Dibaca : 670 Kali

Optimalisasi Forum CSR, Bappeda Pelalawan Berkunjung ke Bengkalis

Optimalisasi Forum CSR, Bappeda Pelalawan Berkunjung ke Bengkalis Teks foto: Sekretaris Bappeda Imam Hakim (kiri) menerima cenderamata dari Kabid Ekonomi Bappeda Pelalawan Arizon Nur.
BENGKALIS – Bappeda Pelalawan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Bengkalis guna mengoptimalkan keberadaan Forum CSR (Corporate Social Responsibility) yang ada di Kabupaten tersebut. Walau jumlah perusahaan di Pelalawan cukup banyak, namun baru sedikit yang bermitra dengan Pemkab Pelalawan dalam mensinergikan program CSR mereka dengan program-program Pemkab Pelalawan.

Kedatangan rombongan Bappeda yang berjumlah 6 orang diterima langsung oleh Sekretaris Bappeda Bengkalis, H Imam Hakim, bertempat di aula Bappeda Bengkalis, Rabu malam (1/10). Turut mendampingi Imam Hakim, Kabid Sarana dan Prasarana H Tajul Mudarris dan Kasubbag Penyusunan Program dan Monitoring, Rinto. Sementara dari Pelalawan dipimpin oleh Kabid Ekonomi Bappeda Pelalawan, Arizon Nur.

Dalam pertemuan terbatas itu, Arizon mengungkapkan, pihaknya sengaja berkunjung ke Bengkalis karena secara budaya antara Bengkalis dan Pelalawan tidak jauh beda. Hal itu karena dulunya Pelalawan merupakan bagian dari Bengkalis sebelum pemekaran. Bahkan masih banyak orang-orang Bengkalis yang saat ini berada di Pelalawan. Dengan pertimbangan tersebut, dirinya berharap ada masukan-masukan berarti dari Bengkalis dalam membangun kemitraan dengan perusahaan, terutama menyangkut singkronisasi program-program CSR mereka dengan program Pemkab.

“Perusahaan di Pelalawan cukup banyak tapi yang benar-benar mau bermitra dengan Pemerintah Daerah masih sedikit. Sebagian besar terkesan masih tertutup,” ujar Arizon.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Bappeda, Imam Hakim mengatakan kondisi tidak jauh beda sebenarnya juga dialami Bengkalis. Sejak Forum CSR dibentuk pertama kali tahun 2011 sampai sekarang, baru 19 perusahaan padahal jumlah perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bengkalis sangat banyak sekali. Begitupun tentang program-program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan, menurut Imam tidak semuanya disampaikan ke Pemkab Bengkalis. Menurut Imam, hal ini terjadi barangkali karena adanya perbedaan persepsi antara perusahaan dengan Pemkab. Ada kesan, setiap Pemkab ingin melibatkan perusahaan, berarti perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang.

Untuk menghilangkan imej yang seperti itu, menurut Imam tidak mudah. Pemkab harus “nyinyir’ dengan menjemput bola ke perusahaan-perusahaan dan memaparkan manfaat dari Forum CSR. Persoalannya, Bappeda tidak bisa secara maksimal melakukan itu, karena mereka juga dihadapkan dengan  pekerjaan-pekerjaan rutin di Bappeda. Imam mengatakan, guna mensiasati hal itu, pihaknya menyerahkan urusan tersebut ke Kadin Bengkalis. “Jadi untuk komunikasi ke perusahaan-perusahaan, lebih sering dilakukan oleh Kadin,” kata Imam Hakim.***