Rabu, 04 Desember 2019 | 14:22:09 WIB | Dibaca : 0 Kali

Bupati Harap FGD Rumuskan Rekomendasi Bernas

Editor : Zulkarnaen - Reporter : Agustiawan - Fotografer : Ismail
Bupati Harap FGD Rumuskan Rekomendasi Bernas Teks foto: Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis Drs Yuhelmi membacakan sambutan Bupati Bengkalis saat membuka FGD upaya pembangunan ekonomi daerah BENGKALIS –Bupati Bengkalis Amril Mukminin berharap Focus Group Discussion (FGD) upaya pembangunan ekonomi daerah digelar Bappeda Kabupaten Bengkalis melahirkan rekomendasi bernas untuk pembangunan ekonomi ke depan.

Hal itu diungkapkan Bupati diwakilkan Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis Drs Yuhelmi saat membuka kegiatan FGD yang berlangsung di Ballroom Lantik 12 Grand Zuri, Pekanbaru, Rabu (4/12/2019).

Menurutnya, pemikiran bernas menghadirkan industri kreatif harus dipaparkan dan melibatkan semua pihak. Hal itu, agar tujuan peningkatan ekonomi dapat berjalan optimal.

"Kami harapkan dapat merumuskan sebuah rekomendasi yang bernas bagi tumbuhnya ide dan pemikiran bagaimana menghadirkan industri kreatif ditengah-tengah masyarakat yang sebenarnya sudah punya kreatifitas namun belum teroptimalkan dengan baik dikarenakan banyak hal. Semoga ide dan pemikiran kita menjadi amal jariyah buat kita semua, " ungkap Bupati Amril seperti disampaikan Yuhelmi.

Diterangkan, Bengkalis memiliki potensi posisi strategis baik didaratan maupun dipesisir dan pulau, Bengkalis memiliki garis pantai dan laut yang luas, aneka makanan tradisional yang lezat dan aneka kerajinan.

"Tetapi ini belum mampu teroptimalisasi dengan baik. Lahan-lahan kita yang sudah termanfaatkan harus mampu diberikan nilai tambah, apalagi lahan-lahan kosong kita. sebagai contoh, lahan pertanian kita yang selama ini hanya berharap pada pertanian tadah hujan, mengapa tidak bisa kita pikirkan untuk diberikan nilai tambah sehingga produksinya bisa ditingkat dari satu kali panen menjadi dua kali panen, demikian juga selama ini hasil produksi beras kita, beras biasa, mengapa tidak kita pikirkan untuk menjadi beras organik yang harga bisa 3 atau 4 kali lipat dari beras biasa, ini kami pikir sudah bagian dari pengembangan industri kreatif, karena sudah masuk pada wilayah tersier, "jelasnya.

Kemudian kata Bupati lagi, Bengkalis memiliki lahan gambut lumayan luas. Lahan-lahan ini cocok untuk perkembangan perkebunan nenas. Belum lagi imbuhnya, masyarakat melayu Bengkalis memiliki beberapa kerajinan yang sudah sangat terkenal, seperti tenun lejo. Tenon lejo itu jika hanya dijadikan sebagai kain samping tentunya kebutuhannya tidak terlalu besar, hanya diperlukan ketika acara adat, nikah kawin, hari raya atau hari-hari besar saja, tak mungkin pula orang membeli kain songket ini setiap hari.

"Oleh sebab itu perlu kita ciptakan kreatifitas, bagaimana tenon-tenon lejo bisa menjadi penghias dinding-dinding kantor, hotel dan pusat-pusat keramaian lainnya, dan perlu juga dilahirkan ide-ide menjadi reka bentuk tas, fashion, cenderamata, souvenir dan lain sebagainya dan ini memerlukan ide dan kreatifitas yang tiada henti. Perlu sinergitas dari semua lini. kami pikir banyak lagi potensi yang dimiliki oleh Bengkalis, keragaman hayati, yang bisa diolah, kami dengar juga ada yang mengembangkan serai wangi dan turunannya, kalau ini bisa dikembangkan secara massal kenapa tidak kita kembangkan, " pungkasnya.

Sejumlah narasumber dan ahli ekonomi di libatkan dalam FGD diantaranya Azharuddin M Amin Ketua Prodi Magister Manajemen Agribisnis UIR, Teguh Setiadi dari Bank Indonesia Pekanbaru, BPS Pekanbaru dan Septi Liana pelaku UMKM Dodol Sawit Siak Kecil.

Hadir Dewi Murni Kasubit Perikanan dan Pertanian Bidang Ekonomi Bappeda Riau, Pengamat Ekonomi Azmi Rozali, sejumlah Kepala Perangkat Daerah Bengkalis dan akademisi Perguruan Tinggi Bengkalis serta Pekanbaru.