BENGKALIS- Lebih dari satu dasa warsa Kabupaten Bengkalis menjadi penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau. Sesuai data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau tahun 2018, Kabupaten bengkalis menyumbang 16% dari PDRB Riau.
Kondisi ini sebenarnya mengalami penurunan dari tahun ketahun, dimana pada tahun 2014 Bengkalis berkontribusi sebesar 24%. Penurunan ini dikarenakan lapangan usaha pertambangan dan penggalian (Migas) sangat mendominasi dari 17 kategori lapangan usaha penyusun PDRB.
Demikian diungkapkan Plt. Kepala Bappeda Bengkalis, Yuhelmi saat membuka FGD Pembangunan Ekonomi Daerah di Pekanbaru, Rabu (4/12/2019). Ditambahkan, data BPS tahun 2018 kontribusi pertambangan terhadap PDRB Bengkalis sebesar 68,85%. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bengkalis sangat rendah. Data tahun 2018 masih berkisar -1,6%, namun mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya -1,71%.
Ketergantungan Kabupaten Bengkalis terhadap migas harus diupayakan untuk dikurangi karena masih memiliki potensi lainnya yang masih besar.
“Kita memiliki lahan tidur yang masih luas, kita memiliki potensi posisi strategis baik di daratan maupun di pesisir dan pulau. Kita memiliki garis pantai dan laut yang luas, kita juga memiliki aneka makanan tradisional yang lezat, kita memiliki aneka kerajinan yang belum mampu teroptimalisasi dengan baik,” imbuhnya.