Kuliah Umum Mahasisa Polbeng, Kepala Bappeda Paparkan Proses Perencanaan dan Penganggaran APBD

Kuliah Umum Mahasisa Polbeng,  Kepala Bappeda Paparkan Proses Perencanaan dan Penganggaran APBD Teks foto:

BENGKALIS - Kepala Bappeda kabupaten Bengkalis Rinto memaparkan tentang  proses perencanaan dan penganggaran APBD saat kuliah umum mahasiswa Prodi Akuntansi Keuangan Publik Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bengkalis. Kuliah umum yang dihadiri sekitar 60 mahasiswa ini berlangsung di ruang rapat lantai II Bappeda Bengkalis, Senin (6/62022).

Dalam pertemuan yang  turut dihadiri dosen pengampu, Khairul Saleh tersebut, Rinto mengawali materi kuliah umum dengan menjelaskan hal-hal apa saja  yang menjadi urusan dan kewenangan daerah. Pemerintah Daerah, ujar Rinto, diberi batasan untuk melaksanakan program kegiatan sesuai dengan  urusan dan kewenangan yang diberikan. Mahasiswa ujar Rinto perlu memahami hal ini karena tanpa pemahaman yang benar, bisa menyebabkan terjadinya disinformasi. “Perguruan tinggi misalnya, kewenangan sepenuhnya ada pada Pemerintah Pusat, dan banyak lagi yang lain,” ujar Rinto sambil menunjukkan ke slide, urusan apa saja yang menjadi kewenangan daerah.

Terkait dengan  proses penganggaran APBD, Rinto menyampaikan secara garis besar sebelum penganggaran dilakukan, diawali dengan perencanaan. Perencanaan ini mengacu kepada RPJP, RPJM, RKPD, Renstra dan Renja SKPD. Pada proses penganggaran yang menjadi kewenangan BPKAD, Rinto mengatakan Bappeda tetap melakukan pengawalan agar apa yang tertuang tidak lari dari rencana awal. “Setelah melalui pembahasan KUA dan PPAS bersama DPRD, barulah nanti APBD disahkan,” ujar Rinto menjelaskan.

Sebelumnya, Rinto juga memotivasi para mahasiswa dengan menyampaikan bahwa Polteknik Bengkalis ini sudah hebat dan terkenal di luar sana "berbanggalah kalian semua sudah kuliah di politeknik Bengkalis," ujar Rinto.

Rinto menambahkan menjadi mahasiswa bukan hanya ilmu saja yang didapat di kampus. Namun sikap dan perilaku dan kemampuan mahasiswa harus terus diasah, karena ini nantinya yang membedakan ketika mahasiswa sudah menyelesaikan kuliahnya.

“Kalau sekarang kalian semua ni sama saja, tapi nanti setelah selesai kuliah baru terlihat, si ini arahnya ke sini, yang ini balik kampung, yang lain entah apa pulak. Itu semua bergantung kepada kemampuan mereka mengembangkan sikap prilaku dan wawasan mereka, bukan sekedar kuliah,” ujar Rinto yang dalam kesempatan itu menyampaikan terimakasih karena sudah melibatkan Bappeda, berarti Bappeda masih penting dan bagian dari itu untuk pembangunan Kabupaten Bengkalis.

Sebelumnya, Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Politeknik Bengkalis, Khairul Saleh mengucapkan terimakasih kepada Bappeda Bengkalis yang telah memfasilitasi kuliah umum mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis Jurusan Administrasi Niaga Prodi Akuntansi Keuangan Publik di kantor Bappeda.

"Sebelumnya kami juga kita melakukan hal serupa dan  anak terjun langsung ke desa untuk mengetahui kondisi dan sosial di desa dalam mata kuliah Pancasila," ungkap pria yang akrab di sapa Atah.

Dikatakan, dengan adanya  kegiatan ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa yang ingin memperoleh ilmu dan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Daerah  melakukan proses perencanaan pembangunan serta mengenai sumber keuangan daerah.***


Baca Juga


Tulis Komentar