5 Pilar Wujudkan Bengkalis Poros Maritim Riau

5 Pilar Wujudkan Bengkalis Poros Maritim Riau Teks foto: Ismail Marzuki, Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Teknologi Kelautan – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Kabupaten Bengkalis memiliki luas perairan terbesar se-Provinsi Riau yaitu 677,472.44 km2. Dengan luas wilayah perairan yang cukup besar tersebut banyak potensi maritim yang dapat dikembangkan seperti sektor perikanan, perdagangan laut, industri perkapalan dan wisata maritim.


Ironisnya potensi tersebut berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan. Data Badan Pusat Statistik  Provinsi Riau tahun 2014 menunjukkna bahwa Bengkalis hanya menyumbang 2.282,0 ton/tahun hasil perikanan laut, sangat sedikit dibandingkan kabupaten lain yang notabane memiliki luas wilayah perairan yang lebih kecil seperti Rokan Hilir, tetapi mampu menyumbang 51.281,1 ton/tahu. Hal ini tentu saja harus mendapat perhatian yang cukup serius dari segala pihak agar dapat meningkatkan lagi pengahsilan dari sektor ini sehingga nantinya memberi dampak positif untuk kesejahteran masyarakat.

 

Merealisasikan Konsep 5 Pilar


Demi terwujudnya Bengkalis sebagai poros maritim di Provinsi Riau pemerintah daerah harus menselaraskan visinya dengan visi pemerintahan Jokowi-JK saat ini. Pemerintah pusat tengah berupaya mengembalikan kedauratan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Konsep lima pilar menjadi gagasan utama demi cita-cita maritim nasional.


Pilar pertama, pembangunan kembali budaya maritim. Sebagai daerah terluar Indonesia, Bengkalis hari ini harus menyadari dan melihat bahwa betapa besarnya potensi maritim yang dimiliki dan bagaimana mengelola serta melestarikan sumber tersebut agar tidak dijarah kekayaanya. Sementara itu Pilar kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan “nelayan” sebagai pilar utama. Karna kekayaan maritim yang ada harus dinikmati dan digunakan bagi kepentingan masyarakat.


Pilar ketiga adalah komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan cara mengembangkan pelabuhan laut, logistik, industri perkapalan, serta pariwisata maritim.


Diplomasi maritim dengan mengajak seluruh stake-holder dibidang maritim untuk bekerja sama merupakan bagian dari pilar keempat. Menjadi tugas kita bersama mendegradasi sumber konflik di laut, seperti illegal fishing, kesenjangan alat tangkap, sengketa wilayah penangkapan, perompakan, penyeludupan dan pencemaran laut. Terakhir pilar kelima adalah sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain perlu digagas bahwa pentingnya membangun kekuatan pertahanan maritim didaerah terluar.

Harapan kita bersama nantinya pemerintah daerah dapat menata ulang kebijakan strategis terkait sektor maritim. Banyak hal yang perlu digagas bersama untuk dilakukan kajian yang lebih dalam demi terwujudnya Bengkalis sebagai poros maritim di Provinsi Riau.***

 


Baca Juga


Tulis Komentar