Ulas Kisah Pendahulu Bengkalis, Bupati: Perjuangan Tidak Boleh Berhenti

Ulas Kisah Pendahulu Bengkalis, Bupati: Perjuangan Tidak Boleh Berhenti Teks foto:

BENGKALIS -Puncak Hari Jadi ke-513 Bengkalis menjadi momentum renungan untuk kembali mengingat perjuangan dan jasa para pendahulu Bengkalis dan menjadi kisah perjuangan tersebut sebagai spirit untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Hal itu seperti pidato dibacakan Bupati Bengkalis Kasmarni dalam sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi yang digelar di Gedung DPRD Bengkalis, Selasa (30/7/2025).

Menurutnya Bupati, peringatan Hari Jadi ke 513 Bengkalis melalui sidang paripurna istimewa yang diselenggarakan hari ini merupakan momentum atau peristiwa yang sangat penting dan bersejarah bagi masyarakat Bengkalis sekaligus sebagai puncak apresiasi daerah terhadap sejarah perjuangan Bengkalis yang dilaksanakan setiap tanggal 30 Juli sejak disahkannya Perda Nomor 20 Tahun 2004 tentang penetapan hari Jadi Bengkalis.

"Sudah barang tentu peringatan Hari Jadi ini mengembalikan memori kita akan perjalanan panjang jasa jasa para pejuang Bengkalis bermula Juli 1512 dibawah pimpinan Laksamana Hang Nadim yang pernah membangun kekuatan tempur untuk melawan Portugis di Malaka,"ucapnya didampingi Wakil Bupati Bagus Santoso.

Pasukan gabungan, cerita Bupati perempuan pertama di Riau ini, yang pada waktu itu dibawah pimpinan Bathin Senggoro bernama Bathin Hitam mempersiapkan pasukan dari suku Sanggaran sedangkan Bukit Batu mempersiapkan pasukan dari Suku Tenggayun yang dipimpin Tun Megad bersama suku suku laut dibawah pengawasan Sultan Mahmud Syah kala itu telah menyerbu pasukan Portugis. Setelah melalui pertempuran yang sangat sengit akhir pasukan tersebut dapat mengalahkan dan mukul mundur Portugis di Port Muar. Namun setelah itu pasukan Portugis melakukan serangan balasan dan Portugis kembali merebut daerah tersebut. Kemudian Portugis ke Bukti Batu dan meneruskan serangan ke Bengkalis namun pasukan Hang Nadim dapat mematahkannya.

"Diatas Tanah inilah para pejuang berdiri tegak melawan penjajah mempertahankan tanah air dan menjaga Marwah negeri.tentunya semua perjuangan itu bukan hanya sebatas catatan sejarah. Akan tetapi menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Bengkalis sejak dahulu sudah memiliki semangat juang yang sangat luar biasa gagah teguh bersatu dan patuh demi menjaga Marwah untuk meraih berkah,"imbuhnya.

Tetap pada 1512 Tahun lalu, kata Kasmarni, tugas panjang yang memerlukan pengorbanan para pejuang dan pendiri Bengkalis ini selesai sudah. Dari sebuah pulau kecil yang dihuni oleh orang laut sebagai tempat persinggahan bagi pedagang maupun saudagar pendalaman Sumatera kini Bengkalis telah merubah dirinya dari kota kecil sebagai pusat pemerintahan pendidikan dan perkembangan budaya melayu.

"Dan menjadi tugas kita bersama sebagai generasi masa kini adalah mensyukuri memelihara dan melanjutkan apa dicapai tersebut. Kita menyadari, banyak perestasi pembangunan yang telah kita capai, tentunya akan lebih banyak lagi yang harus kita upayakan demi tercapai cita-cita pembangunan yang telah kita rencanakan. Jalan yang akan kita tempuh masih panjang, perjalan untuk mencapai cita-cita masa depan dalam menjaga marwah negeri Bengkalis demi meraih berkah harus terus digesa dan tidak boleh berhenti. Sekali layar berkembang, surut langkah kita berpantang,"tegas Kasmarni mengangkat slogan Melayu.

Bupati berharap, semangat perjuangan terdahulu harus menjadi spirit  semua elemen untuk berbakti dan berbuat agar Bengkalis ini Bermarwah Maju dan Sejahtera serta Unggul di Indonesia terwujud.

"Tugas kita melanjutkan estafet perjuangan dan pembangunan yang digagas oleh pejuang Bengkalis. Saya mengajak semua anak negeri bahu membahu bersatu padu membangun negeri ini. Selaku pemimpin negeri kami pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso memiliki komitmen tinggi untuk terus berikhtiar menjadikan Bengkalis sebagai kawasan yang maju berkembang dan berprestasi disemua sektor mulai dari infrastruktur pendidikan kesehatan ekonomi kerakyatan hingga tata kelola pemerintahan yang baik,"pungkasnya.

Kental Nuansa Melayu

Puncak Hari Jadi ke 513 Bengkalis di DPRD Bengkalis kental nuansa Melayu. Kedatangan rombongan Bupati Kasmarni yang bergerak dari Wisma Daerah Sri Mahkota ke Kantor DPRD Bengkalis disambut dengan tabuhan kompang dan barisan bunga manggar.

Dalam budaya Melayu, Kompang digunakan untuk menyambut tamu kehormatan. Irama kompang yang dinamis dan khas Melayu menciptakan suasana yang lebih semarak dan bersemangat.

Kemudian bunga manggar khas Melayu, berupa hiasan yang terbuat dari kertas warna-warni, menyerupai pohon kelapa. Bunga manggar melambangkan kemeriahan dan kegembiraan, serta menjadi simbol penyambutan.

Usai melewati jajaran bunga manggar, rombongan Bupati Kasmarni yang didampingi Wakil Bupati dan Bupati ke-14 Bengkalis Amril Mukminin dan unsur Forkopimda Kabupaten Bengkalis dan diapit oleh bujang dan dara disambut dengan silat sambut.

Silat Sambut adalah seni bela diri yang ditampilkan untuk menyambut tamu dengan gerakan yang indah dan sopan santun khas Melayu. Selain sebagai atraksi penyambutan, silat ini juga memiliki makna simbolis, yaitu sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan penyambutan yang hangat.

Sebelum mengikuti Sidang Paripurna Istimewa, rombongan Bupati Kasmarni disuguhkan tari persembahan dan tepak sirih.

Tari Persembahan adalah tarian yang secara khusus ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu penting dengan tujuan menghormati dan menjamu mereka.

Tarian ini melibatkan pemberian sirih kepada tamu, yang memiliki makna filosofis mendalam. Sirih dianggap sebagai simbol keramahan, penghormatan, dan persaudaraan. Tarian ini mengandung nilai-nilai sopan santun, adab malu, dan tata krama yang dijunjung tinggi dalam budaya Melayu.

Sidang Paripurna istimewa Hari Jadi ke 513 dipimpin Wakil Ketua DPRD M. Arsya Fadhilah dan diikuti 28 anggota DPRD kabupaten Bengkalis. Paripurna berjalan lancar dan khidmat.


Baca Juga


Tulis Komentar