BENGKALIS -Kaizen merupakan sebuah metode manajemen jepang yang diterapkan pertama kali sejak keruntuhan Jepang pasca perang dunia II. Kaizen kemudian berkembang dan dipraktekkan pada hampir semua perusahaan besar Jepang dan dewasa ini mulai berkembang di organisasi publik.
Kaizen berarasal dari kata Kai yang berarti berubah dan zen berarti baik. Jadi Kaizen adalah berubah menjadi lebih baik secara terus menerus mulai dari hal-hal terkecil. Prinsip inilah yang ingin diterapkan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis melalui proyek perubahan Sekretaris Bappeda Kabupaten Bengkalis Rinto, SE.
Kaizen lebih menekankan pada pendekatan Softskill yakni kemampuan memahami orang lain dengan menjadi pribadi yang baik, punya sense terhadap orang lain dan organisasi.
"Sehingga akan menciptakan integritas dalam bekerja karena integritas menjadi kunci penting bagi seorang ASN dalam bekerja dan memberikan pelayanan publik,"terang Sekretaris Bappeda, Rinto.
Penerapan metode Kaizen di Bappeda ini telah mendapatkan dukungan langsung dari Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, Bustami HY.
Dalam testimoninya, Bupati mengharapkan implementasinya dapat berjalan maksimal dan jika memungkinkan dapat direplikasikan ke perangkat daerah lain.
Untuk mengoptimalkan penerapan Kaizen di Bappeda telah ditetapkan rencana aksi yang berisikan sejumlah agenda yang bersifat melakukan perubahan bagi instansi, antara lain:
1. Penerapan konsep 5 S (R), yakni seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik), seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin).
2. Rapat evaluasi mingguan.
3. Distribusi pekerjaan bagi habis dan pengendalian secara rutin
4. Kunjungan ke rumah staf 1 minggu 1 rumah.
5. Pengajian rutin
6. Pelaksanaan Tata Nilai Kepegawaian
7. Penggunaan formulir saran
8. Penataan ruangan kerja.
9. Rotasi staf secara rutin.
Seluruh rencana Aksi ini, tutur Sekretaris Bappeda Rinto, telah laksanakan secara berkesinambungan dan akan terus dikembangkan baik dari aspek cakupan maupun bentuk kegiatannya.
"Target kita adalah terjadinya peningkatan integritas, komitmen dan kinerja pegawai Bappeda Kabupaten Bengkalis, yang akan berpengaruh kepada peningkatan kinerja perencanaan daerah,"tutup Rinto.
Kaizen berarasal dari kata Kai yang berarti berubah dan zen berarti baik. Jadi Kaizen adalah berubah menjadi lebih baik secara terus menerus mulai dari hal-hal terkecil. Prinsip inilah yang ingin diterapkan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis melalui proyek perubahan Sekretaris Bappeda Kabupaten Bengkalis Rinto, SE.
Kaizen lebih menekankan pada pendekatan Softskill yakni kemampuan memahami orang lain dengan menjadi pribadi yang baik, punya sense terhadap orang lain dan organisasi.
"Sehingga akan menciptakan integritas dalam bekerja karena integritas menjadi kunci penting bagi seorang ASN dalam bekerja dan memberikan pelayanan publik,"terang Sekretaris Bappeda, Rinto.
Penerapan metode Kaizen di Bappeda ini telah mendapatkan dukungan langsung dari Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, Bustami HY.
Dalam testimoninya, Bupati mengharapkan implementasinya dapat berjalan maksimal dan jika memungkinkan dapat direplikasikan ke perangkat daerah lain.
Untuk mengoptimalkan penerapan Kaizen di Bappeda telah ditetapkan rencana aksi yang berisikan sejumlah agenda yang bersifat melakukan perubahan bagi instansi, antara lain:
1. Penerapan konsep 5 S (R), yakni seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik), seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin).
2. Rapat evaluasi mingguan.
3. Distribusi pekerjaan bagi habis dan pengendalian secara rutin
4. Kunjungan ke rumah staf 1 minggu 1 rumah.
5. Pengajian rutin
6. Pelaksanaan Tata Nilai Kepegawaian
7. Penggunaan formulir saran
8. Penataan ruangan kerja.
9. Rotasi staf secara rutin.
Seluruh rencana Aksi ini, tutur Sekretaris Bappeda Rinto, telah laksanakan secara berkesinambungan dan akan terus dikembangkan baik dari aspek cakupan maupun bentuk kegiatannya.
"Target kita adalah terjadinya peningkatan integritas, komitmen dan kinerja pegawai Bappeda Kabupaten Bengkalis, yang akan berpengaruh kepada peningkatan kinerja perencanaan daerah,"tutup Rinto.
Baca Juga
BENGKALIS – Dalam rangka menyambut pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Riau ke-43 yang aka
BENGKALIS -Pemerintah Kabupaten Bengkalis menargetkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Utama pada verifikasi
BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis mengikuti penilaian kinerja pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepata
BENGKALIS – Dalam rangka menyusun dokumen perencanaan jangka menengah yang berkualitas dan terintegrasi, Badan Perenca