Kepala Bappeda Jadi Pembicara pada Diseminasi KFR dan FGD Peluang Investasi Daerah

Kepala Bappeda Jadi Pembicara pada Diseminasi KFR dan FGD Peluang Investasi Daerah Teks foto:

BENGKALIS – Kepala Bappeda Bengkalis Rinto menjadi pembicara pada kegiatan Diseminasi Kajian Fiskal Regional dan FGD Peluang Investasi Daerah. Kegiatan ini diselenggarakan  oleh Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Politeknik Negeri Bengkalis, Selasa (9/5/2023) ini menghadirkan 3 narasumber termasuk Rinto. Dua narasumber lainnya yaitu, Kepala Kanwil DPJb Riau Ismed Saputra dan Regional Economist Kemenkeu Riau Dahlan Tampubolon.

Rinto memaparkan materi tentang Perekonomian Bengkalis dan Peluang Investasi Daerah. Kemudian Ismed Saputra memaparkan tentang Pemaparan Kajian  Fiskal Regional Tahun 2022 dan Dahlan Tampubolon memaparkan tentang Paparan Regional Economist. Sementara bertindak sebagai Keynote Speech Direktur Politeknik Negeri Bengkalis Johny Cluster.

Mengawali pemaparan tentang Perekonomian Bengkalis dan Peluang Investasi Daerah, Rinto yang menjadi narasumber kedua dalam diseminasi tersebut memperkenalkan delapan program unggulan daerah Kabupaten Bengkalis. Kemudian empat klaster pembangunan berbasis kawasan, yaitu Kecamatan Bengkalis dan Bantan sebagai kawasan pemerintahan dan pendidikan, Kecamatan Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata unggulan, Kecamatan Bukit Batu Siak Kecil dan Bandar Laksamana sebagai kawasan pertani dan perkebunan. Terakhir Kecamatan Mandau Bathin Solapan Pinggir dan Talang Muandau sebagai kawasan industri dan perdagangan.

Dalam kesempatan tersebut, Rinto juga memaparkan secara umum tentang capaian indikator makro 2022 dan target 2024. Perekonomian Bengkalis pada tahun 2022 mengalami peningkatan tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir yaitu 2,22 persen. Namun demikian, hal itu masih berada dibawah capaian nasional sebesar 5,31 persen dan provinsi Riau sebesar 4,55 persen. Pertumbuhan negatif disumbangkan sebagian besar dari pertumbuhan lapangan usaha sektor pertambangan dan penggalian yang disebabkan belum adanya perbaikan kinerja pada lapangan usaha tersebut.

Untuk capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Bengkalis mengalami kenaikan selama periode 2010-2022,  lebih baik dari IPM Riau dan  menempati nomor 4 tertinggi di Riau setelah  Kota Pekabaru, Kota Dumai dan Kabupaten Siak. Reduksi short fall  IPM Bengkalis 1,4 per tahun atau kategori perkembangan lambat. Rinto juga memaparkan tentang capaian tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan kemiskinan, ketimpangan serta kondisi trantibum.

Terkait peluang investasi, Rinto menyebutkan beberapa kawasan seperti untuk sektor pariwsata, KSPN Pulau Rupat dengan luas kawasan pariwisata 6.723 hektar. Kemudian kawasan industri Buruk Bakul, sektor pendidikan dimana di Kabupaten Bengkalis terdapat Politeknik Negeri Bengkalis, STAIN Bengkalis, STIE Syariah Bengkalis, Politeknik Maritim Bengkalis, Amik Mitragama Duri, dan SMKN Penerbangan Bukit Batu. Untuk sektor kesehatan juga kata Rinto terdapat peluang investasi dimana di Kabupaten Bengkalis terdapat RSUD Bengkalis, RSUD Mandau, RS Permata Hati, RS AAD, RS Thursina, RS Chevron/PHR dan RS Mutia Sari. Dipaparkan juga dalam kesempatan tersebut peluang investasi sektor perkebunan dan budidaya perikanan.***

 


Baca Juga


Tulis Komentar