Musrenbang Kecamatan Rupat Utara, Camat Usul TPA dan UPT DLH

Musrenbang Kecamatan Rupat Utara, Camat Usul TPA dan UPT DLH Teks foto:

TANJUNG MEDANG- Sebagai lokus atau gerbangnya pariwisata Provinsi Riau dan Bengkalis khususnya, Kecamatan Rupat Utara masih membutuhkan sentuhan pembangunan infrastruktur dan pendukung lainnya, salah satunya adalah pembangunan Tempat Pembangunan Akhir (TPA).

Hal itu disampaikan Camat Rupat Utara, Aulia Fikri M.Si, saat menyampaikan kata sambutan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rupat Utara, Senin (29/1) di aula pertemuan Kantor Camat Rupat Utara.

Dilema yang terjadi saat ini kata camat, dirinya tidak bisa mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, mengingat TPA yang belum tersedia," Sampah-sampah yang dikumpulkan masyarakat sering kali terbawa air pasang lalu menumpuk di pantai dan terbawa arus ke laut. Bisa kita lihat kondisi pantai dan batu-batu pemecah ombak yang kotor oleh sampah-sampah yang terbawa air pasang," papar Aulia lagi.

Selain berharap dibangunnya TPA, camat juga berharap di Rupat Utara ada UPT Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sehingga bisa menangani langsung persoalan. Sampah di Rupat Utara, " Untuk lahan kita sudah siapkan, kami juga sudah menghubungi pihak ortal terkait usulan kami ini, " imbuh camat.

Terakhir, mantan Sekcam Siak Kecil dan Bantan itu berterimakasih kepada pemerintah daerah khususnya kepada Bupati Bengkalis yang secara bertahap telah memenuhi kebutuhan infrastruktur di Kecamatan Rupat Utara. Baik itu infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya.

"Alhamdulillah, di Rupat juga dibangun Rumah Sakit Pratama, insyaallah pada tahun 2024 ini sudah bisa difungsikan. Rasa terima kasih dan bangga kami atas inisiasi Pemkab Bengkalis membangun Rumah Sakit sebagai upaya melayani kesehatan masyarakat kami," puji Aulia Fikri.

Dalam kesempatan tersebut, camat juga mengusulkan rehap berat masjid raya Kecamatan Rupat Utara. Sebagai salah satu ikon Kecamatan Rupat Utara, masjid raya ramai dikunjungi warga Rupat Utara maupun pengunjung dari daerah lain, sementara saat ini sarana dan prasarananya masih banyak yang belum tersedia.

Sedangkan soal stunting, Kecamatan Rupat Utara penyumbang 10,5 persen dari total jumlah stunting di Kabupaten Bengkalis. Jumlah tersebut jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar 30 persen.

"Seperti sama kita ketahui, penanganan stunting tidak bisa hanya kita bebankan kepada Dinas Kesehatan semata, semua kita harus terlibat. Baik itu PUPR soal jalannya, lingkungan perumahan, air bersih dan lainnya," papar camat.

Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Bengkalis, Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, H Bustami, menyampaikan bahwa pada APBD tahun 2024 ini, pemda telah mengalokasikan anggaran yang diperuntukan pada beberapa kegiatan strategis di Kecamatan Rupat Utara, antara lain, peningkatan jalan poros Desa Titi Akar–Desa Hutan Ayu Rp 4 milyar, penyediaan prasarana sarana Utilitas Perumahan dan Pemukiman Rp 2,7 miliar, pembangunan Dermaga Desa Titi Akar Rp 2 milyar, pembangunan Dermaga Apung Pelabuhan Tanjung Medang Rp 2 miliar, pembangunan Turap Beton Jalan Abd Aziz Tanjung Medang Rp 300 juta, serta kegiatan-kegiatan lainnya pada sektor perumahan dan pemukiman, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, kepariwisataan dan sektor lainnya.

"Terkait penyegeraan operasional RSUD Pratama Rupat, untuk tahun ini akan kita lakukan beberapa penyelesaian dan finishing, termasuk tambahan prasarana rumah dinas bagi dokter dan tenaga kesehatan, agar saat beroperasi nantinya, sudah benar-benar efektif dalam melayani masyarakat di pulau Rupat ini. Untuk itu kami selalu memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar harapan dan ikhtiar kita ini dapat segera kita wujudkan.
Peserta musrenbang yang berbahagia," papar Kasmarni melalui sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati, Bustami HY.

Selanjutnya, Bustami mengingatkan, bahwa ada beberapa program prioritas daerah, yang terintegrasi dengan program nasional yang harus tetap ditindak lanjuti, seperti program penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting, peningkatan investasi dan pengendalian inflasi.

"Khusus untuk penurunan stunting, alhamdulillah, dalam kurun tahun 2021 - 2023, kita telah berhasil melakukan prevalensi stunting dari 21,9% menjadi 4,4%. Sungguh prestasi yang sangat luar biasa, dan telah menempatkan Kabupaten Bengkalis menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah di provinsi riau.  Untuk itu, kami minta upaya percepatan penurunan stunting ini terus dilakukan dengan membuat beberapa langkah strategis secara masiv, terstruktur, terukur dan terarah, mulai dari perangkat daerah, kecamatan, desa dan kelurahan, serta melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat itu sendiri," pinta Bustami.***


Baca Juga


Tulis Komentar