Bahas Abrasi, Peneliti Universitas Yamaguchi Audiensi dengan Bappeda

Bahas Abrasi, Peneliti Universitas Yamaguchi Audiensi dengan Bappeda Teks foto:

BENGKALIS - Peneliti dari Universitas Yamaguchi, Jepang, Profesor Koichi Yamamoto melakukan audiensi dengan Bappeda Bengkalis, Selasa pagi (12/7/2022). Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Kepala Bappeda tersebut, fokus membicarakan tentang abrasi dan sedimentasi yang terjadi di pulau Bengkalis.

Saat Audiensi tersebut, turut bersama Prof Yamamoto, peneliti senior UNRI Sigit Sutikno. Turut hadir juga beberapa dosen dari Politeknik Negeri Bengkalis yaitu Noerdin Basir dan Hendra Saputra. Sementara dari Bappeda Bengkalis, selain Kepala Bappeda Rinto, turut serta mendampingi Syarifuddin (Kabid Perekonomian dan Sumberdaya Alam) serta Rahmah Wati Putri (Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan).

Untuk diketahui, Prof Yamamoto sudah tidak asing lagi bagi dunia akademisi dan juga pemerintahan di Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis. Ia bersama Sigit Sutikno sudah banyak melakukan penelitian tentang lahan gambut, termasuk fenoma abrasi yang terjadi di Kabupaten Bengkalis.

Dalam pertemuan singkat tersebut, profesor dari Negeri Sakura ini juga kembali menyampaikan tentang fenomena abrasi di Kabupaten Bengkalis yang terjadi lebih cepat dari proses penanganan. Disamping abrasi, proses  sedimentasi juga menjadi fokus pembicaraan. Dalam pertemuan tersebut disampaikan ada sekitar 1,7 ha lahan hasil dari proses sedimentasi yang juga perlu diperhatikan. Lahan tersebut perlu diijadikan area konservasi sekaligus research (penelitian). Intervensi dari Pemerintah juga perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kawasan yang terbentuk melalui proses sedimentasi ini, salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove.

"Prof Yamamoto ini bersama Pak Sigit sudah sering melakukan penelitian di Kabupaten Bengkalis. Kita apresiasi terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, karena apa yang telah mereka lakukan sedikit banyak menjadi gambaran seberapa parah dampak abrasi  yang terjadi. Kemudian langkah-langkah apa yang harus diambil berdasarkan rekomendasi dari hasil penelitian tersebut,” ujar Kepala Bappeda Rinto usai pertemuan.***

 


Baca Juga


Tulis Komentar