BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis, Selasa (3/6), bersama Tim Ube International Environmental Coorperation Association (Ube IECA) Jepang dan didukung Sentral Muda Bestari (SEMESTA) menyelenggarakan Forum Koordinasi Lintas Sektor : Sinergi Penyiapan Kerjasama Program ESD bertempat di ruang rapat Zahari lantai 2 kantor BAPPEDA Kabupaten Bengkalis.
Agenda ini merupakan upaya literasi untuk membangun komunikasi dan koordinasi berbagai pemangku kepentingan dalam implementasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bengkalis. Peserta yang mengikuti forum ini terdiri dari sejumlah Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis, diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan, BRIDA, Dinas Pendidikan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dan Bagian Kerjasama Setda. Hadir pula Dewan Pendidikan, LAMR,
Politeknik Bengkalis, ISNJ Bengkalis, IAIN Datuk Laksamana Bengkalis, Camat Bengkalis, Camat Bantan, sejumlah kepala desa dan kepala sekolah serta sejumlah NGO dan komunitas pelestarian alam dan lingkungan serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya mengawali pertemuan tersebut, Kepala Bappeda, Rinto, menyampaikan bahwa kedatangan delegasi Ube IECA ke Bengkalis kali ini tidak terlepas dari kerjasama yang terbangun antara Ube IECA dengan Sentral Muda Bestari (SEMESTA). Sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang fokus pada pengembangan kapasitas kepemudaan dan lingkungan hidup di Kabupaten Bengkalis. “Kawan-kawan Semesta ini pernah mengikuti pelatihan *Training to Foster Environmental Heroes* di Jepang, beberapa waktu lalu,” ujar Rinto.
“Pagi ini kami sengaja mengundang bapak ibu dan rekan semua, untuk bersama-sama berdiskusi tentang substansi program dalam bentuk kerjasama yang lebih luas. Kita ingin program yang ditawarkan oleh Ube IECA kelak bisa kita tindaklanjuti dengan baik dan dapat diimplementasikan serta memberikan dampak positif sampai ke tingkat tapak,” sambungnya.
Bahwa fokus kegiatan Ube IECA yang akan diajukan pula melalui dukungan pembiayaan program oleh JICA, adalah pendidikan dan pembelajaran lingkungan. Makanya, Pemerintah Kabupaten Bengkalis sengaja mengundang dan melibatkan sejumlah sekolah dan kepala desa yang selama ini menjadi lokus kegiatan sejumlah NGO atau LSM lingkungan hidup di Bengkalis.
"Kami sangat mengharapkan dukungan, saran masukan dan adanya umpan balik dari seluruh peserta yang hadir, sehingga akan memperkuat kolaborasi ini dan meningkatkan keberhasilan program," tambahnya.
Dalam paparan dari pihak Ube IECA yang disampaikan dalam bahasa Jepang oleh Mr. Ihara Daisuke selaku ketua delegasi, kembali disampaikan reviu perkembangan kerjasama antara Bengkalis dan Kota Ube sejak tahun 2008 dalam tampilan presentasi yang ditulis berbahasa Indonesia.
Disampaikan pula bahwa dalam kunjungan yang kesekian kali ini juga bertujuan untuk membangun kolaborasi guna persiapan ikut serta dalam Program JICA terkait Promosi ESD. Disampaikan Ihara bahwa, pendidikan lingkungan menjadi tema penting di Jepang, terutama ESD. Hanya saja di Jepang, Program ESD sudah sejak lama didukung oleh Kementrian Pendidikan Jepang. "Sudah ada pedoman ESD untuk SD, SMP dan SMA di Jepang, sehingga dapat terkomunikasikan dengan lebih baik dan lebih dapat diterima oleh sebagian besar kalangan. Kota Ube sendiri telah menyusun Visi Pendidikan dan Pembelajaran Lingkungan pada tahun 2016. Setelah itu Kota Ube juga telah ditunjuk sebagai Kota Masa Depan SDGs pada tahun 2018, dimana sumberdaya manusia dan ESD sebagai salah satu prioritasnya,” ujar Mr. Ihara sebagaimana dijelaskan Ms Taki Kitada selaku penterjemah.
Untuk itu pihak Ube IECA berharap, terjalin kolaborasi dalam pendidikan dan pembelajaran lingkungan antara Kabupaten Bengkalis dengan Kota Ube. Pihaknya juga menawarkan kepada stakeholder di Bengkalis untuk mengajukan proposal kerjasama terkait pendidikan dan pembelajaran lingkungan yang dapat disampaikan untuk memperoleh dukungan pembiayaan melalui JICA.
”Kita perlu segera bekerja sama untuk melakukan finalisasi rencana dan segera menyusun proposal,” pinta Ms. Kitada.
Pada kesempatan berikutnya, CEO SEMESTA, Seno Sutrisno menyampaikan paparan tentang eksistensi dan kinerja SEMESTA serta penjelasan terkait ESD termasuk perkembangannya di Indonesia dan di Kabupaten Bengkalis. Seno juga menerangkan mengenai tantangan dan peluang implementasi ESD di Kabupaten Bengkalis serta upaya kolabotarif yang akan dilakukan oleh lembaganya ke depan.
Setelah sesi paparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis. Banyak masukan, pendapat dan perkembangan kondisi serta permasalahan yang disampaikan oleh peserta forum yang semuanya dapat ditanggapi dengan baik oleh narasumber dari Bappeda, Ube IECA dan SEMESTA.
Acara Forum Koordinasi Lintas Sektor diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah.***
Baca Juga
BENGKALIS - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis, Rinto turut serta dalam kegiatan
BENGKALIS — Dalam rangka membina kepribadian spiritual dan menanamkan nilai-nilai religius di lingkungan aparatur peme
BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni menegaskan komitmen untuk menjalankan program unggulan di tengah kondisi efesiensi
BENGKALIS(DP)- Bupati Bengkalis, Kasmarni secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana P