
BENGKALIS -Program inovasi Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) Kabupaten Bengkalis menjadi perhatian tim penilai Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2019.
Hal itu terungkap saat Bappeda Kabupaten Bengkalis memaparkan persentase pada penilaian tahap II dengan fokus persentase dan wawancara.
Tim penilai terdiri dari tim independen dan utama melontarkan pertanyaan yang lebih ditekankan pada program ini UED SP. Bagaimana tidak, program unggulan pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan itu sangat berkembang saat ini.
Selain ramai pemanfaat dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, program UED SP juga mampu menghasilkan PADes bagi desa di Kabupaten Bengkalis.
"Memang tadi lebih banyak penekanan pada program inovasi UED SP di desa,"ungkap Yuhelmi, Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis usai mengikuti penilaian tahap II di Hotel Premier Pekanbaru, Senin (25/2/2019).
Dari paparan dihadapan tim penilai, tutur Yuhelmi, diakui program tersebut mendapat tanggapan positif. Kendati demikian data-data berkenaan program inovasi harus segera dilengkapi untuk penilaian lebih lanjut.
"Kita berupaya maksimal terutama berkaitan dengan data-data. Terutama yang berpengaruh langsung Antara UED SP dengan angka kemiskinan. Dalam waktu dekat data itu akan kita persiapkan,"imbuhnya.
Ditambah Yuhelmi, akan ada penilaian lanjutan untuk menentukan satu dari tiga kabupaten yang masuk nominasi PPD terbaik. Penilaian itu akan dilakukan oleh Pusat (Bappenas).
Diketahui, Kabupaten Bengkalis masuk dalam nominasi PPD terbaik bersama dua kabupaten lainnya masing-masing Kabupaten Siak dan Rohul. Tiga kabupaten ini berkompetisi untuk mendapat predikat terbaik dan mewakili Riau pada penilaian PPD tingkat nasional .
Hal itu terungkap saat Bappeda Kabupaten Bengkalis memaparkan persentase pada penilaian tahap II dengan fokus persentase dan wawancara.
Tim penilai terdiri dari tim independen dan utama melontarkan pertanyaan yang lebih ditekankan pada program ini UED SP. Bagaimana tidak, program unggulan pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan itu sangat berkembang saat ini.
Selain ramai pemanfaat dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, program UED SP juga mampu menghasilkan PADes bagi desa di Kabupaten Bengkalis.
"Memang tadi lebih banyak penekanan pada program inovasi UED SP di desa,"ungkap Yuhelmi, Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis usai mengikuti penilaian tahap II di Hotel Premier Pekanbaru, Senin (25/2/2019).
Dari paparan dihadapan tim penilai, tutur Yuhelmi, diakui program tersebut mendapat tanggapan positif. Kendati demikian data-data berkenaan program inovasi harus segera dilengkapi untuk penilaian lebih lanjut.
"Kita berupaya maksimal terutama berkaitan dengan data-data. Terutama yang berpengaruh langsung Antara UED SP dengan angka kemiskinan. Dalam waktu dekat data itu akan kita persiapkan,"imbuhnya.
Ditambah Yuhelmi, akan ada penilaian lanjutan untuk menentukan satu dari tiga kabupaten yang masuk nominasi PPD terbaik. Penilaian itu akan dilakukan oleh Pusat (Bappenas).
Diketahui, Kabupaten Bengkalis masuk dalam nominasi PPD terbaik bersama dua kabupaten lainnya masing-masing Kabupaten Siak dan Rohul. Tiga kabupaten ini berkompetisi untuk mendapat predikat terbaik dan mewakili Riau pada penilaian PPD tingkat nasional .
Baca Juga
BENGKALIS -Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis melaksanakan Kick Off Meeting Rencana Stra
BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Senin (28/4) menggelar kegiatan Konsolidasi Lintas Perangkat Daerah terkait i
BENGKALIS -Rapat Koordinasi bersama Gubernur Riau dan Bupati/Walikota se-Provinsi Riau, di Ruang Rapat Melati Kantor Gub
BENGKALIS- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Selasa (15/4) menghadiri rapat bersama DPRD dan Badan Pembentukan Peraturan D